Bank Pembangunan Daerah jawa Tengah "SEMANGAT,SUKSES,SEJAHTERA"(BANK JATENG BANKNYA ORANG JAWA TENGAH)

Senin, 15 Juni 2015

 Summary Ekonomi Update 15 JUNI 2015
  • Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan pada triwulan II 2015 akan di bawah empat persen terhadap produk domestik bruto atau lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
  • Tito Sulistio resmi dipilih Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjabat dirut Bursa Efek Indonesia 2015-2018, yang akan efektif setelah mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham 25 Juni mendatang.
  • Sejumlah bank yang menjadi entitas utama konglomerasi lembaga jasa keuangan (LJK) meyakini memiliki permodalan memadai, untuk meng-cover profil risiko sister company mereka. Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana meluncurkan ketentuan kewajiban pemenuhan modal minimum (KPMM) konglomerasi keuangan pada kuartal III-2015 dan diterapkan tahun depan.
  • Kendati realisasi penyaluran kredit perbankan belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis pertumbuhan pembiayaan masih di atas 13% pada tahun ini. Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK Nelson Tampubolon mengatakan pertumbuhan kredit perbankan selalu mengikuti pertumbuhan ekonomi nasional.
  • Negosiasi soal utang Yunani dengan para kreditor internasional kemarin tidak mencapai satu kesepakatan alias deadlock.Tidak tercapainya kemajuan dalam perundingan selama kurang dari satu jam itu membuat para pemimpin Eropa frustrasi. Alasannya, kalau Yunani gagal bayar utang maka hal itu akan mempengaruhi masa depan euro.
  • Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada akhir minggu kemarin  (Sabtu pagi WIB), karena data ekonomi yang keluar dari negara itu secara keseluruhan positif, meningkatkan ekspektasi pasar atas kenaikan suku bunga tahun ini.Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena data ekonomi yang keluar dari negara itu secara keseluruhan positif, meningkatkan ekspektasi pasar atas kenaikan suku bunga tahun ini.
  • Saham-saham Wall Street menutup seminggu berfluktuasi pada akhir minggu kemarin (Sabtu pagi WIB) dengan mencatat penurunan, mengikuti pasar Eropa yang lebih rendah di tengah kekhawatiran gagal bayar (default) utang Yunani.Dow Jones Industrial Average turun 140,53 poin (0,78 persen) menjadi berakhir 17.898,84.Indeks berbasis luas S&P 500 turun 14,75 poin (0,70 persen) berakhir pada 2.094,11, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 31,41 poin (0,62 persen) menjadi 5.051,10.
  • Harga minyak dunia jatuh pada akhir minggu kemarin (Sabtu pagi WIB) meskipun terjadi penurunan jumlah rig AS, menyusul berita bahwa Arab Saudi bisa terus meningkatkan produksinya di pasar yang sudah kelebihan pasokan.Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, merosot 81 sen menjadiditutup pada 59,96 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli, turun 1,24 dolar AS menjadi menetap di 63,87 dolar AS per barel di perdagangan London.
  • Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada akhir minggu kemarin  (Sabtu pagi WIB), karena data harga produsen AS yang positif meningkatkan peluang bagi Federal Reserve menaikkan suku bunganya, menempatkan tekanan pada logam mulia.Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 1,2 dolar AS, atau 0,10 persen, menjadi menetap di 1.179,20 dolar AS per ounce.

EKONOMI DOMESTIK 
  • Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan pada triwulan II 2015 akan di bawah empat persen terhadap produk domestik bruto atau lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. "Kuartal II ini estimasi kami defisit transaksi berjalan lebih baik dari pada kuartal II tahun lalu. Saya ’gak’ begitu ingat angkanya nanti saya salah sebut angka. Tapi, kalau di bawah empat persen ’iya’. Di bawah 3,5 persen, rasanya mungkin," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Jakarta, Jumat. Pada triwulan I-2014, defisit transaksi berjalan cukup tinggi yakni mencapai 9,1 miliar dolar AS atau 4,27 persen terhadap PDB. Menurut Mirza, membaiknya defisit transaksi berjalan pada triwulan II 2015 bila dibandingkan di kuartal II 2014 disebabkan impor yang menurun atau lebih rendah. "Memang impornya menurun lebih dalam. Maksudnya penurunan impor lebih dalam dari proyeksi awal tahun," ujar Mirza. Sementara itu, pada triwulan I-2015, defisit transaksi berjalan relatif rendah yakni sebesar 3,8 miliar dolar AS atau 1,8 persen terhadap PDB. Mirza menilai, peningkatan defisit transaksi berjalan pada triwulan II-2015 disebabkan aktivitas ekonomi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. "Memang polanya di kuartal I paling rendah, karena aktivitas ekonomi di kuartal I biasanya masih lemah. Tahun lalu juga begitu. Biasanya kuartal II aktivitas ekonominya lebih tinggi, makanya biasanya defisitnya meningkat dibanding kuartal I," ujarnya. Namun demikian, lanjutnya, memasuki triwulan III-2015 defisit transaksi berjalan biasanya akan kembali menurun. "Polanya kan memang begitu, di kuartal III biasanya agak turun dibanding kuartal II dan kuartal IV 2015 juga agak turun," kata Mirza. 
  • Tito Sulistio resmi dipilih Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjabat dirut Bursa Efek Indonesia 2015-2018, yang akan efektif setelah mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham 25 Juni mendatang. Sebagaimana dikabarkan selama ini, OJK menetapkan calon direksi bursa baru dari kombinasi nama-nama dalam tiga paket yang masuk tahap fit and proper test. Kalangan pasar modal yakin, visi misi Tito bakal didukung para stakeholder, karena memiliki target pencapaian kinerja yang jelas. “Benar, Pak Tito terpilih menjadi direktur utama BEI yang baru. Kami telah memanggil jajaran direksi terpilih untuk diberikan pengarahan, mengingat pada dasarnya direksi terpilih berasal dari paket calon yang berbeda. Semua direksi terpilih akhirnya berkomitmen menjadi tim yang solid,” ucap Anggota Dewan Komisioner OJK merangkap Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Nurhaida di Jakarta, Jumat (12/6). OJK sebelumnya menetapkan ada tiga paket calon direksi yang ikut tahap fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan). Paket pertama dipimpin Tito Sulistio, wakil dirut PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. Paket kedua dipimpin Samsul Hidayat, direktur PT BEI. Paket ketiga dipimpin Abiprayadi Riyanto, presiden direktur PT Mandiri Sekuritas. Dalam surat resmi ke BEI, OJK menetapkan tujuh calon direksi periode 2015-2018 dari kombinasi nama-nama dalam ketiga paket tersebut, yang akan efektif setelah mendapat persetujuan pemegang saham dalam RUPS 25 Juni nanti. Dari paket pertama dipilih Tito sebagai calon direktur utama BEI periode 2015-2018 serta Alpino Kianjaya (dirut PT MNC Securities) sebagai direktur perdagangan dan pengaturan anggota bursa. Dari paket kedua, Samsul Hidayat dipilih menjadi calon direktur penilaian perusahaan, Sulistyo Budi (direktur PT KSEI) sebagai direktur teknologi informasi dan manajemen risiko, Chaeruddin Berlian (mantan komisaris PT BEI) sebagai direktur keuangan dan sumber daya manusia, serta Hamdi Hassyarbaini (direktur PT BEI) sebagai direktur pengawasan transaksi dan kepatuhan Sedangkan Hosea Nicky Hogan (president director PT Reliance Securities Indonesia Tbk) dari paket ketiga dipilih menjadi calon direktur pengembangan. Lebih lanjut Nurhaida menjelaskan, pemilihan direksi BEI baru didasarkan pada kebutuhan pasar modal saat ini. Menurut dia, tantangan utama pasar modal Indonesia saat ini adalah berbenah untuk menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akhir 2015. OJK menilai, direksi terpilih dapat menunjukkan visi yang jauh ke depan. Selain itu, direksi terpilih berisikan orang yang memiliki pengalaman cukup lama di pasar modal seperti Tito dan Samsul Hidayat yang menjadi direktur BEI saat ini. Dengan demikian, kontinuitas kerja BEI tetap terjaga baik dan kinerjanya meningkat dengan terobosan-terobosan baru di pasar modal Indonesia. Pengamat pasar modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan, visi misi Tito Sulistio bakal didukung oleh para stake holder di pasar modal, karena memiliki target pencapaian kinerja yang jelas. Tito sedari awal juga memiliki rencana program yang berbeda dengan kandidat lain. “Program Tito sepertinya lebih bisa meyakinkan para anggota bursa dan tim penilai dari OJK. Dia juga punya pengalaman yang cukup panjang di bidang pasar modal,” kata Budi di Jakarta, Jumat (12/6).
  • Sejumlah bank yang menjadi entitas utama konglomerasi lembaga jasa keuangan (LJK) meyakini memiliki permodalan memadai, untuk meng-cover profil risiko sister company mereka. Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana meluncurkan ketentuan kewajiban pemenuhan modal minimum (KPMM) konglomerasi keuangan pada kuartal III-2015 dan diterapkan tahun depan.Vice President Deputy Head of Division Enterprise Risk Management Division PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Wibowo Sulistianto mengatakan, sebagai entitas utama, perseroan menaati aturan yang akan dikeluarkan OJK. Pasalnya, BNI menyadari perbankan memang industri yang padat aturan. Selain modal sebagai entitas utama konglomerasi keuangan, BNI menyiapkan permodalan untuk Basel III.Terkait manajemen risiko dan tata kelola terintegrasi konglomerasi, Wibowo mengatakan, saat ini secara konteks perseroan melihat profil risiko konsolidasi maupun individu untuk menjaga capital adequacy ratio (CAR).“Sementara masih seperti itu, karena belum ada aturannya. CAR BNI per Mei 2015 kisaran 15-16%, jadi masih cukup untuk meng-cover dan sesuai dengan profil risiko konsolidasi terakhir. Namun, kalau profil risiko semakin tinggi, CAR harus semakin tinggi,” ujar dia di Jakarta, Rabu (10/6).Mengenai rasip permodalan, Director Technology and Operations PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Ogi Prastomiyono mengungkapkan, sampai Maret lalu CAR perseroan sekitar 18%. “Dari segi modal secara konglomerasi masih ter-cover semua. Kendati harus dilihat lagi, kalau ekonomi tumbuh,” tegas dia.Belum lama ini Direktur Utama PT Bank Mega Tbk Kostaman Thayib memaparkan, saat ini perseroan sudah membentuk Komite Manajemen Risiko Terintegrasi (KMRT) dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi (SKMRT). Bahkan, jelas dia, KMRT sudah ada pertemuan untuk membahas persiapan dalam rangka penerapan managemen risiko terintegrasi. “Kalau terkait modal sebagai entitas utama, belum ada rencana penambahan. Pasalnya, modal yang dimiliki Bank Mega masih cukup,” ungkap dia. Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada kuartal I-2015, tercatat modal inti (Tier I) Bank Mega secara bank only maupun konsolidasi masingmasing sebesar Rp 6,70 triliun. Sementara itu, sampai akhir Maret 2015, total aset konsolidasi perseroan mencapai Rp 61,62 triliun dan Rp 61,74 triliun untuk bank only. Saat ini Bank Mega berada dalam kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) III.Kepala Eksekutif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Pengawasan Perbankan Nelson Tampubolon mengungkapkan, saat ini sudah ada 16 konglomerasi yang dipetakan oleh OJK. Ke-16 konglomerasi itu menguasi 60% dari aset perbankan yang saat ini mencapai Rp 5.700 triliun.Adapun dalam konglomerasi tersebut terdapat bank, dan LJK lainnya yang memiliki perhitungan rasio kecukupan modal yang berbeda. Misalnya, risk based capital untuk asuransi dan CAR bagi bank.Untuk itu, jelas Nelson, sistem yang digunakan untuk konglomerasi adalah building block. “Sebenarnya ada opsi lain, tetapi mungkin lebih rumit. Dengan building block formula per individu dijumlah dan dicari jumlah kuantitasnya berapa. Saat ini, kalau untuk permodalan sendiri tidak terlalu mendesak, sepanjang kita jaga individualnya itu sudah cukup modalnya,” ujar dia.Berdasarkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 17/POJK.03/2014 dan Nomor 18/POJK.03/2014, termuat ketentuan untuk entitas utama konglomerasi yang merupakan BUKU IV untuk melaporkan profil risiko dan tata kelola integrasi kepada OJK pada akhir Juni 2015 Sementara itu, bank yang masuk golongan di bawah BUKU IV diwajibkan untuk mengimplementasikan hal tersebut mulai Desember mendatang. Untuk selanjutnya, entitas utama konglomerasi diwajibkan rutin memberikan laporan enam bulanan untuk posisi Juni dan Desember.Selain BNI, Mandiri, dan Bank Mega, bank yang terpilih menjadi entitas utama konglomerasi antara lain PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), PT Bank Bukopin Tbk, dan PT Bank Permata Tbk. Sedangkan salah satu entitas utama konglomerasi bukan bank yang terpilih untuk membawahi perusahaan terelasi (sister company) grup adalah PT Asuransi Sinar Mas. 
  • Kendati realisasi penyaluran kredit perbankan belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis pertumbuhan pembiayaan masih di atas 13% pada tahun ini. Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK Nelson Tampubolon mengatakan pertumbuhan kredit perbankan selalu mengikuti pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi, kredit perbankan juga mengalami perlambatan. "Tahun ini memang ada penurunan , tapi enggak jauh dari target 15% hingga 17%. Mungkin akan turun sekitar 1% sampai 2%, masih di atas 13% lah," ucapnya, Minggu (14/6/2015). Keyakinan tersebut, kata Nelson, sejalan dengan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dan pihak regulator dalam mendorong penyaluran kredit. Seperti diketahui pemerintah telah memulai menggiatkan proyek infrastruktur pada kuartal II. Adapun OJK mendorong pertumbuhan kredit ke sektor unggulan dengan program Jangkau, Sinergi, dan Guideline atau program Jaring untuk meningkatkan pembiayaan di sektor kemaritiman. Adapun, Bank Indonesia melalui PBI Nomor 14/26/PBI/2012 mewajibkan penyaluran kredit di sektor produktif minimal 55% dari total kredit untuk kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) I, 60% untuk kelompok BUKU II, 65% untuk kelompok BUKU III, dan 70% untuk kelompok BUKU IV serta akan melakukan pelonggaran loan to value (LTV) yang rencananya diluncurkan bulan ini. "Kami mendorong di sektor-sektor unggulan, seperti infrastruktur, kemaritiman, pertanian, dan UMKM yang masih menjadi prioritas pemerintah. Pasti pemerintah juga memiliki strategi mendorong sektor itu karena merupakan program unggulan," ucapnya. Terkait dengan proyeksi pertumbuhan kredit tahun depan, Nelson mengungkapkan pihaknya optimistis dapat mencapai 15%. Namun, dengan syarat pemerintah mulai mendorong pertumbuhan ekonomi pada semester II tahun ini dengan strategi yang tepat sehingga tidak kembali menurun pada tahun depan. Dari pihak perbankan, beberapa telah bersiap-siap untuk merevisi pertumbuhan kreditnya tahun ini. Direktur Utama PT Bank Muamalat Tbk Endy Abdurrahman menuturkan pihaknya akan mengajukan revisi RBB ke OJK pada akhir bulan ini terkait dengan pertumbuhan pembiayaan dengan melihat situasi ekonomi saat ini. Endy mengatakan dengan revisi, perseroan ingin RBB lebih realistis dan dapat dicapai. "Kami revisi pertumbuhan pembiayaan di level sekitar 10% saja," ujarnya. Per kuartal I/2015 pembiayaan yang disalurkan Bank Muamalat senilai Rp24 triliun dengan rincian piutang murabahah senilai Rp23,71 triliun, piutang istihna senilai Rp16,91 miliar, dan pembiyaan qardh senilai Rp274,07 miliar. Pada Maret tahun lalu, pembiayaan yang disalurkan senilai Rp25,23 triliun dengan rincian piutang murabahah senilai Rp24,72 triliun, piutang istihna senilai Rp27,09 miliar, dan piutang qardh senilai Rp486,58 miliar.
  
EKONOMI GLOBAL 
  • Negosiasi soal utang Yunani dengan para kreditor internasional kemarin tidak mencapai satu kesepakatan alias  deadlock.Tidak tercapainya kemajuan dalam perundingan selama kurang dari satu jam itu membuat para pemimpin Eropa frustrasi. Alasannya, kalau Yunani gagal bayar utang maka hal itu akan mempengaruhi masa depan euro."Kondisi ini sangat mengecewakan dan menyedihkan. Ini adalah upaya terakhir untuk menjembatani perbedaan, tetapi perbedaannya terlalu besar," ujar satu sumber yang mengetahui proses negosiasi itu sebagaimana dikutip Reuters, Senin (15/6/2015). Dengan demikian, Yunani gagal mendapatkan dana baru guna membayar utang senilai US$1,8 miliar kepada Dana Moneter Internasional (IMF) yang akan jatuh tempo akhir Juni ini. Yunani sebelumnya menyatakan bersedia bernegosiasi kembali. Namun para pemimpin Uni Eropa dan IMF menyatakan tidak punya kewenangan melakukan negosiasi lebih lanjut. Negosiasi tidak berjalan dengan baik karena Athena menolak tuntutan kreditor untuk kembali memotong gaji pegawai dan para pensiunan. 
  • Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada akhir minggu kemarin  (Sabtu pagi WIB), karena data ekonomi yang keluar dari negara itu secara keseluruhan positif, meningkatkan ekspektasi pasar atas kenaikan suku bunga tahun ini.Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena data ekonomi yang keluar dari negara itu secara keseluruhan positif, meningkatkan ekspektasi pasar atas kenaikan suku bunga tahun ini. Survei menunjukkan kepercayaan konsumen AS berbalik naik pada awal Juni. Angka awal sentimen konsumen pada Juni meningkat menjadi 94,6 dari angka akhir pada Mei di 90,7, mengalahkan konsensus pasar 91,2, menurut survei konsumen bulanan Thomson Reuters/University of Michigan pada Jumat. Sementara itu, Indeks Harga Produsen (PPI) disesuaikan secara musiman untuk permintaan akhir naik 0,5 persen pada Mei, melampaui ekspektasi, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat. Para analis mengatakan data ekonomi yang kuat menambahkan kemungkinan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya tahun ini. Investor juga terus mengawasi krisis utang Yunani. Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada Kamis bahwa delegasinya telah meninggalkan negosiasi pembicaraan utang Yunani di Brussel dan terbang pulang kembali karena "perbedaan utama" dengan Athena. Pada akhir perdagangan di New York, euro merosot menjadi 1,1259 dolar dari 1,1264 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5552 dolar dari 1,5519 dolar pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7735 dolar dari 0,7751 dolar. Dolar AS dibeli 123,46 yen Jepang, lebih tinggi dari 123,40 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik tipis ke 0,9283 franc Swiss dari 0,9342 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,2325 dolar Kanada dari 1,2281 dolar Kanada.
  • Saham-saham Wall Street menutup seminggu berfluktuasi pada akhir minggu kemarin (Sabtu pagi WIB) dengan mencatat penurunan, mengikuti pasar Eropa yang lebih rendah di tengah kekhawatiran gagal bayar (default) utang Yunani. Dow Jones Industrial Average turun 140,53 poin (0,78 persen) menjadi berakhir 17.898,84. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 14,75 poin (0,70 persen) berakhir pada 2.094,11, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 31,41 poin (0,62 persen) menjadi 5.051,10.Pasar ekuitas Eropa jatuh karena para pejabat zona euro menegaskan bahwa dalam pertemuan di Bratislava pada Kamis mereka memiliki skenario permainan perang "kasus terburuk" Yunani tidak mampu membayar tagihannya. Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Rockwell Global Capital, mengatakan berita terbaru tentang rincian dalam pembicaraan antara Yunani dan para kreditornya "sangat negatif," sambil menambahkan: "Itu bolak-balik dan pada dasarnya merupakan alasan untuk pasar." Cardillo mengatakan ada faktor-faktor lain di balik kemunduran dalam ekuitas AS, termasuk pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu depan yang akan memperbarui rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. Saham minyak bumi turun karena harga minyak yang lebih rendah. Anggota Dow, Chevron dan ExxonMobil, masing-masing turun 1,2 persen dan 1,3 persen, sementara perusahaan pengeboran lepas pantai Transocean kehilangan 2,0 persen. Saham-saham sektor Farmasi juga melemah. Merck kehilangan 1,8 persen, sementara perusahaan biotek Amgen dan Biogen keduanya jatuh 1,2 persen. Di sektor teknologi, Intel kehilangan 1,7 persen dan Apple dan Cisco Systems keduanya turun 1,1 persen. Ketiga perusahaan berada di Dow. Saham Twitter naik 0,2 persen setelah mengumumkan bahwa co-founder Jack Dorsey akan masuk sementara untuk memimpin perusahaan microblogging itu. Kepala eksekutif Dick Costolo mengumumkan Kamis ia mengundurkan diri di tengah kecaman pertumbuhan yang mengecewakan. T-Mobile US naik 2,3 persen karena laporan bahwa Dish Network dalam pembicaraan dengan bank-bank untuk menyediakan sebanyak 15 miliar dolar AS pembiayaan untuk tawaran pengambilalihan. Saham Dish turun 0,2 persen. Harga obligasi bervariasi. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun naik menjadi 2,39 persen dari 2,38 persen pada Kamis, sementara pada obligasi AS 30-tahun tetap stabil di 3,10 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah. 
  • Harga minyak dunia jatuh pada akhir minggu kemarin (Sabtu pagi WIB) meskipun terjadi penurunan jumlah rig AS, menyusul berita bahwa Arab Saudi bisa terus meningkatkan produksinya di pasar yang sudah kelebihan pasokan. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, merosot 81 sen menjadi ditutup pada 59,96 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli, turun 1,24 dolar AS menjadi menetap di 63,87 dolar AS per barel di perdagangan London.Jumlah rig minyak AS turun tujuh rig menjadi 635 rig dalam pekan yang berakhir 12 Juni menurut Baker Hughes. Jumlah rig yang beroperasi turun hampir 60 persen dari setahun lalu.Namun, Matt Smith, analis di ClipperData, mengatakan pengurangan dalam pengeboran "tidak selalu berarti bullish" mengingat bahwa produksi AS terus meningkat meskipun jumlah rig lebih rendah.Para analis menunjuk komentar dari eksekutif Saudi Aramco Ahmed al-Subaey, yang mengatakan di India bahwa eksportir minyak terbesar dunia itu dapat meningkatkan produksi lebih lanjut dari tingkat rekor untuk memenuhi permintaan.Aramco sedang dalam pembicaraan dengan para pembeli di India untuk memasok lebih banyak minyak, Subaey mengatakan kepada Reuters. Janji produksi Saudi berpotensi lebih tinggi "telah benar-benar menempatkan pasar di bawah tekanan," kata Smith. Commerzbank mengatakan sikap Saudi akan berarti bahwa "satu-satunya cara untuk memperketat pasar adalah jika pasokan non-OPEC berkurang.""Karena itu, faktor kuncinya menjadi apakah produksi minyak mulai jatuh seperti yang diharapkan oleh Badan Informasi Energi AS. Jika tidak, kelebihan pasokan yang sedang berlangsung kemungkinan akan terus menekan harga pada semester kedua tahun ini juga. 
  • Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada akhir minggu kemarin  (Sabtu pagi WIB), karena data harga produsen AS yang positif meningkatkan peluang bagi Federal Reserve menaikkan suku bunganya, menempatkan tekanan pada logam mulia. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 1,2 dolar AS, atau 0,10 persen, menjadi menetap di 1.179,20 dolar AS per ounce. Investor sedang mencari data ekonomi untuk petunjuk tentang waktu kenaikan suku bunga AS, menjelang pertemuan Fed pada pekan depan. Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Jumat bahwa Indeks Harga Produsen (PPI) naik disesuaikan secara musiman 0,5 persen pada Mei, sejalan dengan konsensus pasar. Angka tahun ke tahun di negatif 1,1 persen dan angka inti di positif 0,1 persen. Serangkaian data ekonomi yang kuat, termasuk data penjualan ritel yang dirilis Kamis dan penggajian (payrolls) non pertanian pekan lalu, menunjukkan ekonomi AS pada pijakan yang lebih baik, dibandingkan dengan kinerja lemah pada kuartal pertama. The Fed akan menyimpulkan pertemuan dua hari pada Rabu dengan pernyataan kebijakan moneter. Investor diperkirakan akan mendapatkan lebih banyak tanda-tanda tentang waktu kenaikan suku bunga. Sebelumnya, data pekerjaan yang lebih buruk dari perkiraan pada Maret mengandaskan ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada awal Juni. Perak untuk pengiriman Juli turun 13,5 sen, atau 0,85 persen, menjadi ditutup pada 15,825 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 8,4 dolar AS, atau 0,76 persen, menjadi ditutup pada 1.096,80 dolar AS per ounce. 
Divisi Dana dan Treasury - PT.Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
 Perhatian: PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, termasuk direksi dan karyawan tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari segala bentuk penggunaan informasi yang terdapat di dalam dokumen ini oleh penerima informasi dan akan membebaskan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah dari tuntutan atau upaya hukum apapun yang diakibatkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar